Air Laut Kian Meninggi, Tanggul Beton Harapan Terakhir Jakarta

source : YouTube PUPR Air Laut Kian Meninggi, Tanggul Beton Jadi Solusi
Share Berita ini ke Sosial Media Lainnya!

Jakarta – Pesisir Jakarta menghadapi tantangan besar dari ancaman air laut yang terus tinggi setiap tahunnya. Salah satu titik krisisnya berada di wilayah Kawasan Tanggul Beton Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Tanggul Beton yang berada di Muara Baru menjadi pemisah antara daratan dengan wilayah perairan. Tanggul Beton yang  berfungsi mencegah meluapnya air laut, memiliki Panjang mencapai 3.492 meter. Tanggul tersebut membentang dari jalan Kakap di Muara Baru sampai jalan Pasar Ikan yang berada di Luar Batang.

Tanggul beton ini  merupakan bagian dari proyek besar National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tidak hanya mencakup Jakarta Utara saja, tetapi juga direncanakan meliputi seluruh wilayah pesisir Jakarta yang rentan terhadap banjir rob. Proyek tersebut diperkirakan akan rampung pada tahun 2028. Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta, Hendri mengatakan bahwa hingga 2024 ini sudah dibangun 8,8 kilometer tanggul Pantai dari total trase yang menjadi kewenangan Jakarta sepanjang 20,9 kilometer.

Sekitar 40% dari Jakarta sekarang sudah berada di bawah permukaan laut atau permukaan tanah di wilayah Jakarta mengalami penurunan sekitar 7,5 cm per tahunnya, bahkan di beberapa Lokasi, penurunan muka tanah ini bisa mencapai 17 cm per tahunnya, yang membuat Lokasi tersebut berada dibawah permukaan laut. Turunnya permukaan tanah ini menyebabkan wilayah pesisir menjadi sangat rentan, padahal wilayah tersebut memiliki kegiatan ekonomi yang sangat mendukung karena terdapat Kawasan perikanan, wisata, pemukiman, pelabuhan, akses transportasi, Kawasan mangrove serta pembangkit Listrik.

Pada 2008 silam, tanggul beton di daerah tersebut diperkuat dan ditinggikan. Namun, karena terjadinya penurunan muka tanah, tanggul ini Kembali berada di level yang rendah dan rentan terhadap ancaman banjir. Kondisi ini, yang terus mendorong pemerintah pusat untuk menyegerakan Pembangunan tanggul untuk mencegah dan mengurangi risiko banjir atau tenggelamnya kota Jakarta. 

2015 lalu, Pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWSCC) Kementerian PUPR membuat perencanaan detail tanggul NCICD Fase A untuk seluruh Lokasi garis Pantai dan muara sungai. Dilanjutkan bekerja sama dengan Pemda DKI untuk mulai melakukan Pembangunan Tanggul NCICD Fase A pada Lokasi – Lokasi Krisi di pesisir wilayah Pantai. Pembangunan ini  diharapkan mampu mengatasi dampak dari potensi naiknya air laut sebagai salah satu prasyarat Pembangunan ekonomi berkelanjutan di Jakarta.

Penulis : Maharani Diyah
Redaktur : Muhammad Elanda


Share Berita ini ke Sosial Media Lainnya!