Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Sistem Penyebaran Informasi Kebencanaan yang merupakan Gabungan dari Disaster Prevention and Disaster System (DPIS) dan Early Warning System (EWS). Sistem Informasi kebencanaan ini bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan akan muncul maksimal 3 menit setelah terjadinya bencana.
Menteri Kominfo Budi Ari Setiadi menyampaikan sistem ini dirancang untuk memastikan informasi bencana dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat kepada masyarakat dan petugas lapangan, sehingga tindakan evakuasi dan mitigasi bencana dapat lebih efektif. “Saya berharap sistem EWS Digital. DPIS, serta SMS Blast ini dapat mempermudah koordinasi dalam melakukan pertolongan yang responsif, serta meminimalkan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan “Kata Menkominfo Budi Ari Setiadi.
Informasi bencana yang disebarkan kepada masyarakat dibagi atas tingkat Awas, Siaga, dan Waspada, berdasarkan tingkat keparahan dari bencana yang terjadi sesuai dengan kesepakatan Kementerian, Lembaga, dan Daerah (K/L/D) penyedia informasi bencana. Tingkat Waspada merupakan tingkat peringatan paling rendah, diikuti dengan tingkat Siaga. Tingkat Awas merupakan tingkat peringatan yang paling tinggi sehingga masyarakat perlu evakuasi segera.
Sistem ini akan mengirimkan SMS Blast yang berisi peringatan dan informasi mengenai bencana. Tak hanya itu, sistem ini juga akan menyembunyikan alarm dan tidak akan mati sampai pengguna handphone mematikan alarm. Sistem ini juga akan mengirimkan peringatan melalui TV digital, dengan catatan peringatan hanya terkirim ke set top box (STB) yang Tersertifikasi oleh Kominfo.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto, menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo, melalui DJPPI, berperan dalam menghadapi potensi bencana di Indonesia dengan memfasilitasi infrastruktur telekomunikasi dan penyiaran melalui program Siskomnas PMPB (Sistem Komunikasi Nasional Pelindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana).
“Kami telah mengembangkan penyebaran informasi bencana, yang awalnya hanya melalui SMS Blast, kini diperluas melalui TV Digital dengan Early Warning System (EWS),” tegasnya.
Wayan Toni mengatakan sistem DPIS ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Jepang melalui JICA dan telah diresmikan oleh Menteri Kominfo di Bali pada 23 September 2024. “Sistem ini sudah terintegrasi dengan berbagai kementerian dan lembaga, dan kami akan terus memperluas kerja sama dengan pemerintah daerah serta TNI dan Polri,” sambungnya.
Kominfo juga akan melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait pentingnya memasukkan kode pos yang sesuai dengan area tempat tinggal. hal ini bertujuan agar informasi yang diberikan lebih tepat sasaran dan relevan dengan bencana yang terjadi.
Reporter : Ilyas Maulana
Editor : Dina Nofitalia