JAKARTA – Tren kasus bunuh diri di Indonesia menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), tercatat sekitar 10.000 kasus bunuh diri per tahun di Indonesia, dengan mayoritas korban berada pada rentang usia 15-29 tahun. Angka ini dinilai sebagai alarm yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap masa depan bangsa.
Data statistik 2024 memperlihatkan eskalasi yang mengejutkan terkait kasus bunuh diri di Indonesia, dengan kelompok terdampak terbesar berasal dari komunitas pelajar dan mahasiswa. Dalam rentang waktu tujuh hari terakhir, tercatat tiga kejadian tragis yang menimpa mahasiswa di beberapa wilayah Indonesia. Insiden terkini terjadi di Jakarta pada Jumat (04/10) dimana seorang mahasiswa ditemukan tewas di area kampus.
Rangkaian kejadian menyedihkan ini diawali di Surabaya pada Selasa (01/10), ketika seorang mahasiswa diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Disusul kasus serupa di Semarang pada Kamis (03/10), dimana seorang mahasiswa ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya dengan dugaan bunuh diri.
Berbagai faktor kompleks menjadi pemicu meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan generasi muda. Mulai dari tekanan akademik yang berlebihan, bullying di media sosial, masalah ekonomi keluarga, hingga putus cinta. Kesehatan mental anak menjadi fokus perhatian yang semakin krusial di tengah meningkatnya kasus gangguan psikologis pada generasi muda. Peran lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, menjadi kunci utama dalam membentuk ketahanan mental anak sejak dini.
Edukasi kesehatan mental juga perlu melibatkan teknologi dan media yang dekat dengan anak-anak masa kini. Program-program inovatif seperti aplikasi kesehatan mental, video edukatif, dan games interaktif dapat menjadi cara efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang kesehatan mental kepada generasi digital.
Penciptaan lingkungan yang aman dan sehat bagi mental generasi muda harus menjadi prioritas pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya sebagai langkah pencegahan bunuh diri.
Dengan kolaborasi semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, hingga pemerintah, diharapkan dapat tercipta ekosistem yang mendukung tumbuh kembang mental anak yang sehat dan tangguh. Investasi dalam kesehatan mental anak hari ini adalah investasi untuk masa depan bangsa yang lebih cerah
Penulis : Elghicia
Redaktur : Bayu Putera