Yogyakarta– Kebakaran hebat melanda kawasan lereng Gunung Agung, Bali, pada Sabtu (19/10). Api yang semula terpantau di titik kecil kini terus meluas, dipicu oleh kondisi angin kencang dan cuaca kering. Asap tebal membumbung tinggi, memicu kekhawatiran di kalangan warga dan pendaki yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali melaporkan bahwa api mulai muncul di bagian timur lereng sekitar pukul 10.00 WITA. Tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan segera dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api. Namun, medan yang terjal dan sulit diakses memperlambat upaya pemadaman. Beberapa titik api berada di ketinggian, membuat penanganan dari darat tidak cukup efektif.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, kebakaran mulai terpantau di bagian timur lereng gunung pada siang hari dan dengan cepat merambat ke kawasan hutan di sekitarnya. Petugas pemadam kebakaran bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan berupaya memadamkan api agar tidak menyebar lebih jauh. Namun, medan yang curam dan sulit dijangkau memperlambat upaya pemadaman.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, otoritas setempat telah menutup sementara jalur-jalur pendakian di Gunung Agung. Pendaki yang masih berada di jalur diminta untuk segera turun dan meninggalkan kawasan tersebut demi keselamatan mereka. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau cedera akibat kejadian ini.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar gunung diminta tetap waspada dan bersiap untuk evakuasi jika api bergerak mendekat ke pemukiman. Sejumlah desa yang berada di lereng bagian selatan dan timur gunung sudah diminta siaga karena arah angin membawa api ke arah tersebut.
Dengan kondisi cuaca yang belum menunjukkan tanda-tanda perubahan, tim di lapangan diperkirakan akan bekerja ekstra keras dalam beberapa hari mendatang untuk memastikan kebakaran tidak menimbulkan dampak lebih luas. Masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang dan tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Agung sampai situasi dinyatakan aman.
Penulis : Bayu Pradipta
Editor : Kidung Wahyu