Krisis iklim merupakan sebuah masalah serius yang disebabkan oleh perubahan iklim sehingga mempengaruhi kehidupan melalui berbagai permasalahan seperti cuaca yang berbahaya, risiko kesehatan, dan sebagainya. Tingginya kompleksitas krisis iklim yang terjadi katena perubahan iklim membuat masyarakat saat ini menyadari perlumha penanaganan guna meminimalisir terjadinya masalah yang lebih besar.
Terjadinya perubahan iklim dapat diakibatkan oleh pemanasan global yang tidak dapat dinetralisir hingga masuk ke dalam tahapan krisis. Global warming telah menyebabkan krisis iklim sehingga menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup. Pada kasus yang lebih ekstrem, krisis iklim juga menyebabkan perubahan cuaca yang mengakibatkan kekeringan, akibat dari hal ini membuat berbagai tanaman mati sehingga para petani gagal panen. Berbagai dampak negatif dari krisis iklim tersebut sudah terjadi di berbagai wilayah.
Di Indonesia, berdasarkan data dari 116 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata tahun 2023 sebesar 27,2 C, sehingga anomali suhu udara rata-rata tahun 2023 sebesar 0,5 C dibanding suhu udara rata-rata periode 1991-2020.
Sepanjang periode pengamatan tahun 1981 hingga 2023 di Indonesia, tahun 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,6 C. Tahun 2023 menempati urutan ke-2 tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,5 C.
Namun suhu udara meningkat secara luar biasa pada awal fase El Niño ini – dampak penuhnya baru diperkirakan pada awal tahun 2024, setelah El Niño mencapai maksimumnya. El Niño adalah peristiwa alam ketika suhu permukaan air yang lebih hangat di Samudera Pasifik Timur melepaskan panas ke atmosfer.
Prediksi Curah Hujan Dasarian: Oktober II – November I 2024 Pada Oktober II – November I 2024 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah – menengah (0-150 mm/dasarian). Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi-sangat tinggi (>150 mm/dasarian):
Pada Oktober II 2024 meliputi Jawa Barat bagian barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat bagian selatan, sebagian Papua Barat dan sebagian kecil Papua. Pada Oktober III 2024 meliputi Jawa Barat bagian barat. Pada November I 2024 meliputi Sumatera Barat bagian barat, Bengkulu bagian selatan, Pulau Belitung bagian barat, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, sebagian Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, Bali bagian tengah, Pulau Lombok bagian barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, Sulawesi Barat bagian selatan, dan Sulawesi Selatan bagian barat.
Penulis : Marizka Samantha
Redaktur : Bayu Putera