Magelang – Para menteri dan wakil menteri dari Kabinet Merah Putih resmi menjalani pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, mulai Jumat (25/10) hingga Minggu (27/10). Kegiatan ini dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya acara ini dalam membangun tradisi keberanian dan cinta Tanah Air di kalangan pejabat pemerintah. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa pembekalan ini bukanlah kegiatan militeristik, meskipun banyak pihak menganggapnya sebagai bentuk militerisasi sipil. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari pembekalan ini adalah untuk memperkuat kerjasama dan disiplin di antara anggota kabinet, serta menjelajahi sejarah militer Indonesia.
Presiden Prabowo menekankan kepada para menteri bahwa acara tersebut merupakan ‘The Military Way’ yang biasa dilakukan di pemerintahan, bahkan di perusahaan-perusahaan guna menyelaraskan kedisiplinan dan kesetiaan pada bangsa dan negara.
“Saya tidak bermaksud membuat Anda militeristik, salah, bukan itu. The military way ditiru oleh banyak pemerintah terutama perusahaan-perusahaan. Inti dari semua adalah disiplin. Kedua, kesetiaan benar-benar minta saudara tidak setia kepada Prabowo, setia kepada bangsa dan negara Indonesia,” Presiden Prabowo, Jumat (25/10).
Menurut Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Akmil Magelang dipilih sebagai lokasi lantaran memiliki nilai historis sebagai pusat perlawanan terhadap penjajah. Dalam arahan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden Rabu (23/10), Prabowo menjelaskan alasan Magelang dipilih sebagai lokasi pembekalan lantaran “membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air“.
“Daerah Magelang merupakan sentra perlawanan kita terhadap penjajah, mulai ratusan tahun dikenal sebagai daerah perjuangannya Pangeran Diponegoro, di antara lima gunung,” terangnya.
Selama kegiatan ini, para menteri terlihat mengenakan seragam khusus yang menyerupai prajurit TNI, menciptakan suasana yang kental dengan nuansa militer. Pembekalan ini mencakup berbagai sesi pelatihan dan diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan integritas para pemimpin negara. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat komitmen anggota kabinet dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, serta membangun solidaritas di antara mereka.
Dengan latar belakang sejarah Akmil yang kaya, diharapkan para menteri dapat terinspirasi untuk lebih mencintai dan melayani bangsa.Pembekalan ini menjadi sorotan publik, mengingat konteks politik dan sosial yang sedang berlangsung di Indonesia. Banyak yang berharap bahwa kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi kinerja pemerintah ke depan.
Reporter : Salsabila Qatrunnada
Editor : Dina Nofitalia