Yogyakarta – Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) berinisial WAH (42) menjadi tersangka kasus penipuan event senam, jalan sehat, dan fun bike yang mencatut HUT ke-268 Kota Jogja. Tetapi acara tersebut gagal dilaksanakan hingga korban, yakni instruktur senam melapor mengalami kerugian sebesar Rp 8,4 juta. Acara ini juga mencatut HUT ke-268 Kota Yogyakarta. Pada event tersebut ada sebanyak 35 tenant yang dibebani biaya sewa Rp 300 ribu dan tiket peserta sudah terjual sebanyak 500 lembar seharga Rp 15.000.
“Ada 35 tenant, menurut keterangannya (peserta mendaftar) ada 600 (peserta). (Sewa tenant) Ada yang 250 ribu ada yang 300 ribu, itu pun bukunya (catatan) belum kita temukan, tapi ada 35 tenant yang masuk dan harga tiket (bagi peserta), menurut keterangannya ada yang dijual 25 ribu, 20 ribu, 15 ribu, tapi jumlahnya berapa belum tahu,” kata Kasat Reskrim Polresta Jogja Kompol Probo Satrio, Rabu (9/10/2024)
Kepada polisi, WAH mengaku batal menggelar event itu
lantaran merugi. Ia juga mengaku tidak bisa memberikan doorprize sesuai yang
ada di brosur, serta penyelenggara event tersebut adalah Event Organizer (EO)
bernama PT Haey Global Nusantara. Hasil pemeriksaan pihak kepolisian, EO
tersebut ternyata dijalankan sendiri oleh WAH.
Kasus ini masih dalam pemeriksaan Kepolisian. Sejumlah
saksi telah diperiksa dan pelaku telah diamankan oleh Polresta Yogyakarta dan
menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Atas
perbuatan pelaku, WAH diancam dengan pasal 372 tentang penggelapan atau 378
tentang penipuan. Namun, Sugeng Bagyo Kepala Rupbasan Kelas I Yogyakarta mendukung penuh proses penegakkan hukum. Dia tak mentolerir segala pelanggaran hukum. WAH akan diusulkan untuk dipecat.
“Kemudian berdasarkan hal tersebut kami telah membuat surat untuk mengusulkan hukuman disiplin berat berupa pemberhentian sebagai seorang PNS,” tegas Sugeng.
Diberitakan sebelumnya, heboh kasus dugaan penipuan event
senam, jalan sehat, dan sepeda gembira (fun bike) yang diklaim merupakan
rangkaian acara HUT ke-268 Kota Jogja di Alkid pada Minggu (6/10) kemarin.
Kasus dugaan penipuan event ini sempat ramai beredar di media sosial.
Reporter : Septia Okta
Editor : Dina Nofitalia
