Pulau Jawa Alami Hari Tanpa Bayangan, Akankah Suhu Makin Panas?

Ilustrasi Bayangan
Share Berita ini ke Sosial Media Lainnya!

Yogyakarta – Fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi akan terjadi di sejumlah wilayah Pulau Jawa, mulai tanggal 8-14 Oktober 2024.  Fenomena itu membuat posisi matahari tepat di atas kepala sehingga tidak menimbulkan bayangan yang biasanya terlihat di bawah. 

Dilansir dari laman resmi BMKG, fenomena kulminasi ini terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

 Hal ini disebabkan oleh bidang ekuator Bumi/bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU s.d. 23,5 derajat LS.  Lantas, apakah fenomena Hari Tanpa Bayangan akan membuat suhu terasa lebih panas menyengat? 

Terkait hal ini, Ketua Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan menjelaskan bahwa fenomena Hari tanpa Bayangan ini sudah dimulai sejak Senin (7/10) kemarin di Kepulauan Seribu. “Sampai tgl 14 Oktober 2024 di Pacitan, Jawa Timur, Untuk pengaruh suhu dari fenomena Hari tanpa Bayangan tidak signifikan,” ucapnya.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani menjelaskan, hari tanpa bayangan adalah fenomena saat Matahari di posisi tertinggi di langit. Ida mengatakan, saat hari tanpa bayangan terjadi, Matahari akan memancarkan sinar dengan intensitas maksimum. Kendati begitu, tingginya paparan sinar Matahari tidak mempengaruhi perubahan suhu menjadi semakin panas.

“Intensitas ini tidak serta merta memengaruhi kenaikan suhu signifikan di permukaan Bumi, terutama di wilayah yang mengalami hari tanpa bayangan,” terang Ida.  Hal itu karena kenaikan suhu disebabkan oleh banyak faktor, seperti tutupan awan, kelembapan, dan jumlah potensi awan hujan.  “Naiknya suhu tidak hanya dipengaruhi oleh sudut penyinaran,” tambahnya.

Penulis : Nurani Amalia

Editor : Kidung Wahyu


Share Berita ini ke Sosial Media Lainnya!