Hari jumat kemarin merupakan hari tragis dan paling mematikan bagi jurnalis dalam lebih 30 tahun di Lebanon. Berdasarkan informasi yang disiarkan melalui saluran televisi Lebanon pro-Iran Al Mayadeen mengatakan seorang juru kamera dan teknisi siaran tewas dalam serangan yang menargetkan kediaman wartawan di Hasbaya, Lebanon selatan. Berdasarkan siaran yang berasal dari aluran TV lain, Al-Manar, yang dikelola oleh Hizbullah, mengatakan salah satu jurnalis videonya juga tewas dalam serangan itu. Sebelum melakukan penyerangan, Israel telah merancang cara pembunuhan tersebut dengan menunggu waktu para wartawan beristirahat di malam hari.
Penyerangan tersebut dilakukan dengan sengaja mengincar tiga jurnalis diantaranya, kameramen Ghassan Najjar dan Mohamed Reda teknisi yang bekerja untuk media pro-Iran Al-Mayadeen. Satu kameramen yang juga bekerja untuk Al-Mayadeen. Adapun di lokasi kejadian terdapat pula wartawan dari negara Arab yang tewas sebagai korban luka-luka.
Sebelum terjadinya serangan ke tiga jurnalis, Israel telah menghancurkan sebuah kantor yang digunakan oleh Al-Mayadeen di selatan Beirut. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan satu orang tewas dan lima orang lainnya luka-luka dalam serangan itu, termasuk seorang anak. Seorang wartawan dari penyiar Lebanon Bernama Muhammad Farhat menyampaikan bahwa ia terbangun dari tidur pada malam itu karena adanya suara pesawat jet tempur Israel yang terbang rendah, padahal sebelumnya tidak ada perintah evakuasi oleh militer Israel malam itu. Kemudian, Farhat mendengar suara rudal menghantam wisma di dekatnya, lalu atap huniannya runtuh menimpanya.
“Pemandangan itu mengerikan. Kami melihat kolega dan teman kami terluka, anggota tubuh mereka berserakan di mana-mana, yang lain berteriak dan memohon kami untuk menarik mereka keluar,” kata Farhat kepada Al-Jadeed sembari menangis.
Serangan Israel di desa Tyre dan Bint Jbeil terus berlanjut sejak tengah malam itu, dengan pesawat tempur Israel menyerang kota Ma’arakeh, yang mengakibatkan sejumlah warga terluka serta jurnalis dilarikan ke rumah sakit di Tyre.
Penulis : Marizka Samantha
Redaktur : Bayu Putera